Belajar

Figur Politik Indonesia yang Menerapkan Four Frames of Leadership

Dalam dunia kepemimpinan, memahami berbagai kerangka kerja dan pendekatan sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Salah satu teori kepemimpinan yang terkenal adalah Four Frames of Leadership yang dikembangkan oleh Lee Bolman dan Terrence Deal. Teori ini membantu para pemimpin untuk melihat organisasi dari empat perspektif berbeda: struktural, sumber daya manusia, politik, dan simbolik. Di Indonesia, beberapa figur politik telah menerapkan kerangka ini dalam gaya kepemimpinan mereka, termasuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Prabowo Subianto, dan Ridwan Kamil.

1. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Basuki Tjahaja Purnama, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ahok, adalah mantan Gubernur DKI Jakarta yang dikenal dengan pendekatan kepemimpinan yang tegas dan berfokus pada hasil. Ahok menonjol dalam penggunaan Structural Frame dalam kepemimpinannya.

Kepemimpinan Struktural Ahok:
Ahok terkenal karena reformasi birokrasi dan peningkatan efisiensi pemerintahan. Ia memimpin dengan visi kemajuan dan transparansi. Contohnya, program normalisasi sungai di Jakarta yang dijalankan selama masa jabatannya merupakan implementasi dari pendekatan struktural yang kuat. Ahok memastikan bahwa setiap langkah penataan sungai dan pemindahan pemukiman dilakukan dengan perencanaan yang ketat dan aturan yang jelas.

Pengaruh Symbolic Frame:
Ahok juga menggunakan Symbolic Frame dalam menginspirasi dan memotivasi pegawai pemerintah serta masyarakat Jakarta. Survei Poltracking menunjukkan bahwa dia dikenal sebagai pemimpin tegas dan berwibawa .

Namun, pendekatan struktural yang ketat ini juga menimbulkan kontroversi dan ketegangan sosial yang berkontribusi pada kejatuhan karir politiknya.

2. Prabowo Subianto

Prabowo Subianto adalah seorang politisi dan Menteri Pertahanan yang menggabungkan elemen struktural dan politik dalam kepemimpinannya.

Kepemimpinan Struktural Prabowo:
Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo mengambil tindakan untuk merapikan organisasi dan memperbaiki program-program yang ada di Kementerian Pertahanan. Ia menekankan pentingnya disiplin, hirarki, dan pengembangan karakter. Pendekatan ini sejalan dengan teori kepemimpinan situasional yang menekankan adaptasi gaya kepemimpinan sesuai situasi.

Pendekatan Political Frame:
Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo juga menonjol dalam Political Frame. Pengalamannya dalam berkoalisi politik dan militer mencerminkan pemahamannya tentang distribusi kekuasaan dan dinamika politik yang kompleks. Kampanye presidennya menampilkan strategi politik yang kuat untuk mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok pemilih.

3. Ridwan Kamil

Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, dikenal dengan pendekatan yang menonjol dalam Human Resource Frame dan Symbolic Frame.

Kepemimpinan Sumber Daya Manusia:
Program “Sekolah Perempuan Menggapai Cita” (Sekoper Cinta) adalah contoh nyata dari komitmen Ridwan Kamil terhadap pemberdayaan warga. Program ini mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian dan keterampilan mereka melalui pelatihan yang beragam, mencerminkan pendekatan sumber daya manusia yang inklusif.

Pendekatan Simbolik:
Ridwan Kamil juga menggunakan seni dan budaya untuk memperkuat ikatan dengan masyarakat dan mempromosikan pesan persatuan dan keragaman. Keterlibatannya dalam kegiatan budaya dan seni lokal membantu menciptakan identitas budaya yang kuat di Jawa Barat. Penghargaan sebagai Bapak Pembina Budaya menunjukkan pengakuan atas upayanya dalam melestarikan seni dan budaya .

Kesimpulan

Menerapkan konsep Four Frames of Leadership dapat membantu para pemimpin untuk mengembangkan gaya kepemimpinan yang lebih efektif dan adaptif. Ahok, Prabowo, dan Ridwan Kamil adalah contoh figur politik di Indonesia yang berhasil menerapkan kerangka ini dalam berbagai konteks. Dengan memahami dan mengintegrasikan perspektif struktural, sumber daya manusia, politik, dan simbolik, para pemimpin dapat mencapai keberhasilan dalam karir mereka dan memberikan dampak positif bagi organisasi maupun masyarakat.

Author

Leave a Comment